BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Salam Cinta Tuhan


Figura itu terlalu mencalar kanvas hatiku,
Terlalu bersiponggang permainnya,
Sehingga perit aku meladeni rentaknya,
Umpama lagu tanpa irama,
Pincang habis alam buana,
Tempang aku tanpa-Mu,
Bergelodak kapal tanpa nakhoda,
Anak kecil tersedu-sedan hilang kasih ibu,
Aku gersang kehilangan cinta-Mu
Noda yang beselirat di benakku
Seringkali membuatkan aku tewas,
Dalam taruhan itu,
Tewas aku dengan makar duniawi yang menggoda,
Kecewa aku untuk meragut cinta-Mu,
Rengekan dan candaan aku pada-Mu,
Tika dahi mencicip rajut sejadah,
Teguhkan kalbu pada sari cinta-Mu,
Harum mekar kasturi menyeliputi pawana,
Harum lagi sari cinta-Mu
Ratib ku tika purnama menyinar cahaya,
Cemburuku pada bintang yang bercanda disisi purnama,
Ingin ku seperti itu selamanya bersama-Mu,
Agar manis bersama agama-Mu.
Ingin ku hikayat lagi…..
Hamzah fansuri di dalam Maakah,
Mencari Tuhan terlalu payah,
Akhirnya bertemu didalam rumah,
Saidatina Nafisah masyqul dengan mutiara,
Mutiara islam rujukan manusia,
Gulana di hati jauh dengan kekasihnya,
Di Jabal Muqqottham tempat uzlahnya,
Maksyuk ia dengan penemuaanya,
Aku jua meratib sepi,
Berkelana aku mencari –Mu,
Ingin sekali mengosongkan hati dari duniawi,
Seperti suffiyah ,Rabiah,Karimah,Nafisah,
Tenggalam sasau dalam cinta tidak berkalih lagi.......
Nukilan:Attiyah Suffiyah